Rabu, 14 Maret 2012

grafik

GRAFIK










recount

RECOUNT TEXT

Recount Text
Definition of Recount
Recount is a text which retells events or experiences in the past. Its purpose is either to inform or to entertain the audience. There is no complication among the participants and that differentiates from narrative
Generic Structure of Recount
1. Orientation: Introducing the participants, place and time
2. Events: Describing series of event that happened in the past
3. Reorientation: It is optional. Stating personal comment of the writer to the story
Language Feature of Recount
• Introducing personal participant; I, my group, etc
• Using chronological connection; then, first, etc
• Using linking verb; was, were, saw, heard, etc
• Using action verb; look, go, change, etc
• Using simple past tense
Examples :
My Adventure at Leang Cave
Orientation On Sunday, my parents, my best fruend Novi, and I visited a cave at Maros called Leang-leang . It was my first time to visit the cave, better yet, my best friend came to visit it with me!
Event 1 The cave was famous for its primitive cave wall paintings which were some hand prints and wild boar paintings. The cave and its surroundings was turned into a national park, so it was taken care of. My parents took a rest in a small hut for visitors of the park, while Novi and I adventured around the cave with a guide. We had to climb some metal stairs to get to the cave, because the cave was embedded into a small mountain. Next stop was a place where some seashells littered the ground and some were actually piled into a big mound! The guide said that these piles of seashells are called kjokkenmoddinger, or kitchen trash.
Event 2 The humans who lived here ate the shells and dumped the left overs in their ‘kitchen’. The last place was a small museum where they have skeletons of the humans who lived in the caves. The skeletons along with some roughly made jewelry and weapons were placed inside glass cases for display. The walls of the museum were adorned with photographs taken when they did an excavation there.
Reorientation After a quick lunch with Novi and my parents, we decided it was time to go back home. We really had the time of our lives!
Jedi anda Jada
Orientation Hai, I,m Jedi . I have a twin sister, named Jada.
Event 1 We were born on August 5, 1992. we are in the eighth grade now. Jada and I do everything together.We are in the same class.We dress alike.We look the same.We always get other people confused.This really makes Jada and I laugh.Teachers and friends always get us mixed up at school.even our father has troubles telling us apart.Our mother doesn’t. She alays know which twin is which.Jada and I often try to confuse her, but it has never happened.
Event 2 Mother came to the rescue, and refused to make us cut our hair.We were happy just the way we were and didn,t want to change.Our dad just shook his head. He would have to stay confused.Jada and I didn’t care.
Reorientation : We knew which one was which, and that was all that mattered.
A Visit to a Sheep Property
ORIENTATION : Last holidays I visited a sheep property. I helped in the shearing sheds and in the yards.
EVENT  1 : On the first day the Merino wethers were crutched. I helped by sweeping up after the rouseabout picked up the wool pieces. Shearers start early (at 7.30 am)
EVENT 2 : After lunch, we started shearing the lambs. There were more than 400 so we didn’t finish until the next day. Once again I was sweeping and picking up dags.
EVENT 3 : I was tired by the end of the day in the shed but our work wasn’t finished. We all had to help to get the wethers and lambs back into the paddocks. As well, we had to get a mob of ewes and their lambs into the yards for shearing the next day. Then it was time for tea (that’s what my nanna calls dinner).
REORIENTATION : This was a very long day but I enjoyed it a lot.
Our trip to the Blue Mountain

Orientation On Friday we went to the Blue Mountains. We stayed at David and Della’s house. It has a big garden with lots of colourful flowers and a tennis court.

Event  1 On Saturday we saw the Three Sisters and went on the scenic railway. It was scary. Then, Mummy and I went shopping with Della. We went to some antique shops and I tried on some old hat

macam-macam majas

Macam-macam Majas dan Contohnya

Majas adalah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.


Macam-macam majas, diantaranya :



1. Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru. Contoh : Raja siang, kambing hitam.

2. Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi.

3. Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia kepada benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup. Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk.

4. Majas Perumpamaan (Majas Asosiasi) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk.

5. Majas Antilesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. Contoh : Air susu dibalas air tuba.

6. Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan. Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan.

7. Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca.

8. Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya (Padahal rumahnya besar dan mewah).

9. Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh : Perilakumu membuatku kesal.

10. Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis.

11. Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang.

12. Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945.

13. Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan.

14. Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. Contoh : Kami ke rumah nenek (penghilangan predikat pergi).

15. Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia.

16. Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan.

17. Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa.

18. Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek.

19. Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup?

20. Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah indahnya impian?

21. Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah.

22. Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.

23. Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu.

24. Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya.

25. Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat.

26. Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si jangkung, Si kribo.

27. Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya (bersinonim) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya.

sistem pencernaan manusia

Sistem Pencernaan Manusia
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kesehatan - Dibaca: 14723 kali


Pencernaan adalah proses yang kompleks yang merubah makanan yang anda makan kedalam energi yang anda butuhkan untuk kelangsungan hidup. Proses pencernaan juga melibatkan menciptakan limbah yang dieliminasikan.

Saluran pencernaan adalah suatu saluran panjang yang berliku-liku yang mulai dari mulut dan berakhir pada dubur (anus). Ia terbuat dari satu rangkaian otot-otot yang mengkoordinasikan gerakan dari makanan dan sel-sel lain yang memproduksi enzim-enzim dan hormon-hormon untuk membantu mengurai makanan. Sepanjang jalan ada tiga organ-organ lain yang diperlukan untuk pencernaan: hati, kantong empedu dan pankreas.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
1: Mulut

Mulut adalah permulaan dari saluran pencernaan, dan kenyataannya, pencernaan mulai disini sebelum anda bahkan melakukan gigitan pertama dari makanan. Bau dari makanan memicu kelenjar air liur dalam mulut anda mengeluarkan air liur, menyebabkan mulut anda berair. Ketika anda benar-benar merasaka makanannya, air liur bertambah.

Sekali anda mulai mengunyah dan menghancurkan makanan kedalam potongan-potongan cukup kecil untuk dicerna, mekanisme-mekanisme lain datang memainkan peran mereka. Lebih banyak air liur diproduksi untuk memulai proses penguraian makanan kedalam bentuk yang dapat diserap dan digunakan oleh tubuh anda. Sebagai tambahan, "juices" dihasilkan yang akan membantu penguraian makanan lebih lanjut.

2: Pharynx dan Kerongkongan (Esophagus)

Juga disebut tenggorokan, pharynx adalah bagian dari saluran pencernaan yang menerima makanan dari mulut anda. Bercabang dari pharynx adalah kerongkongan (esophagus), yang memawa makanan ke lambung, dan trachea atau pipa angin (windpipe), yang membawa udara ke paru-paru.

Tindakan menelan terjadi pada pharynx sebagian sebagai suatu refleks dan sebagian dibawah kontrol secara sukarela. Lidah dan langit-langit mulut yang halus mendorong makanan kedalam pharynx, yang menutup trachea. Makanan kemudian masuk ke kerongkongan (esophagus).

Kerongkongan adalah suatu saluran yang berotot yang memanjang dari pharynx dan dibelakang trachea ke lambung. Makanan didorong melalui kerongkongan dan kedalam lambung dengan bantuan dari suatu rangkaian dari kontraksi-kontraksi yang disebut peristalsis.

Tepat sebelum pembukaan dari lambung adalah suatu otot penting yang berbentuk cincin yang disebut lower esophageal sphincter (LES). Sphincter membuka untuk membiarkan makanan lewat kedalam lambung dan menutup untuk mempertahankan ia disana. Jika LES anda tidak bekerja dengan baik, anda mungkin menderita suatu kondisi yang disebut GERD, yang menyebabkan rasa uluhati terbakar (heartburn) dan regurgitation (perasaan makanan kembali keatas).

3: Perut dan Usus Kecil

Lambung adalah suatu organ seperti kantong dengan dinding-dinding yang berotot kuat. Sebagai tambahan untuk memegang makanan, ia melayani sebagai pencampur (mixer) dan penggiling (grinder) makanan. Lambung mengeluarkan asam dan enzim-enzim yang kuat yang meneruskan proses penguraian makanan dan merubahnya ke suatu cairan atau pasta yang konsistensi. Dari sana, makanan bergerak ke usus kecil. Diantara makanan-makanan sisa-sisa yang tidak dapat dicairkan dilepaskan dari lambung dan diantar melalui sisa usus untuk dieliminasikan.

Terbuat dari tiga segmen -- usus dua belas jari (duodenum), jejunum dan ileum -- usus kecil juga mengurai makanan menggunakan enzim-enzim yang dilepaskan oleh pankreas dan empedu dari hati. Peristalsis juga bekerja pada organ ini, menggerakkan makanan terus dan mencampurnya dengan pengeluaran-pengeluaran pencernaan dari pankreas dan hati, termasuk empedu. Duodenum sebagian besar bertanggung jawab untuk proses penguraian secara terus menerus, dengan jejunum dan ileum terutama bertaggung jawab untuk penyerapan nutrisi-nutrisi kedalam aliran darah.

Suatu nama yang lebih teknis untuk bagian proses ini adalah "motility" karena ia melibatkan menggerakkan atau mengosongkan partikel-partikel makanan dari satu bagian ke bagian berikutnya. Proses ini adalah sangat tergantung pada aktivitas dari suatu jaringan yang besar dari syaraf-syaraf, hormon-hormon dan otot-otot. Persoalan-persoalan apa saja dengan komponen-komponen ini dapat menyebabkan suatu kondisi-kondisi yang beragam.

Ketika didalam usus kecil nutrisi-nutrisi dari makanan diserap melalui dinding-dinding usus kedalam aliran darah. Apa yang tersisa (limbah) bergerak kedalam usus besar.

Segala sesuatu diatas usus besar disebut saluran pencernaan bagian atas (upper Gastrointestinal tract). Segala sesuatu dibawahnya adalah saluran pencernaan bagian bawah (lower Gastrointestinal tract).

4: Usus Besar (Colon), Rektum (Rectum) dan Dubur (Anus)

Usus besar (colon) adalah suatu saluran berotot yang panjangnya lima sampai tujuh kaki yang menghubungkan usus kecil ke rektum. Ia terbentuk dari usus besar yang naik (kanan), usus besar yang melintang (transverse), usus besar yang turun (kiri) dan sigmoid colon, yang menghubungkan ke rektum. Usus buntu (appendix) adalah suatu saluran kecil yang dicantelkan pada usus besar yang naik. Usus besar adalah suatu organ yang sangat khusus yang bertanggung jawab untuk memproses limbah sehingga pengeluaran limbah mudah dan menyenangkan.

Feces, atau limbah yang tertinggal dari proses pencernaan, lewat melalui usus besar dengan bantuan dari peristalsis, pertama dalam suatu kondisi cair dan akhirnya dalam bentuk padat. Ketika feces lewat melalui usus besar, segala air yang tersisa diserap. Feces disimpan di usus besar sigmoid (berbentuk S) hingga suatu gerakan massa mengosongkannya kedalam rektum, biasanya sekali atau dua kali sehari.

Biasanya itu memakan waktu 36 jam utuk feces dapat melewati usus besar. Feces sendiri kebanyakan adalah sisa-sisa/puing-puing makanan dan bakteri-bakteri. Bakteri-bakteri ini melakukan beberapa fungsi-fungsi yang bermanfaat, seperti mensintesis beragam vitamin-vitamin, memproses produk-produk limbah dan partikel-partikel makanan, dan melindungi terhadap bakter-bakteri yang membahayakan. Ketika usus besar yang turun menjadi penuh dengan feces ia mengosongkan isi-isinya kedalam rektum untuk memulai proses eliminasi.

Rektum adalah suatu ruang delapan inch yang menghubungkan usus besar ke dubur (anus). Rektum:

* Menerima feces dari usus besar
* Membiarkan seseorang mengetahui ada feces yang harus dikeluarkan
* Menahan feces sampai pengeluaran terjadi

Ketika apa saja (gas atau feces) datang kedalam rektum, sensor-sensor mengirim suatu pesan ke otak. Otak kemudian memutuskan apakah isi rektum dapat dilepaskan atau tidak. Jika mereka dapat, sphincters mengendur dan rektum berkontraksi, mengeluarkan isi-isinya. Jika isi-isinya tidak dapat dikeluarkan, sphincters berkontraksi dan rektum menampung sehingga sensasinya hilang untuk sementara.

Dubur adalah bagian paling akhir dari saluran pencernaan. Ia terdiri dari otot-otot yang melapisi pelvis (pelvic floor muscles) dan dua otot-otot lain yang disebut anal sphincters (internal dan eksternal).

Pelvic floor muscle menciptakan suatu sudut antara rektum dan dubur yang memberhentikan feces untuk keluar ketika ia tidak diharapkan keluar. Anal sphincters menyediakan kontrol feces yang baik. Internal sphincter selalu ketat, kecuali ketika feces masuk kedalam rektum. Ia mempertahankan kita continent (tidak melepaskan feces) ketika kita tidur atau jika kita tidak sadar akan kehadiran feces. Ketika kita mendapat suatu keinginan untuk membuang air besar, kita mempercayakan pada external sphincter kita untuk menahan feces sampai kita dapat pergi ke toilet.
Organ-Organ Aksesori
Pankreas

Diantara fungsi-fungsi lain, pankreas adalah pabrik utama untuk enzim-enzim pencernaan yang dikeluarkan kedalam duodenum, segmen pertama dari usus kecil. Enzim-enzim ini mengurai protein-protein, lemak-lemak dan karbohidrat-karbohidrat.
Hati

Hati mempunyai berbagai fungsi-fungsi, namun dua dari fungsi-fungsi utamanya dalam sistim pencernaan adalah membuat dan mengeluarkan suatu unsur yang penting yang disebut empedu dan memproses darah yang datang dari usus kecil yang mengandung nutrisi-nutrisi yang baru saja diserap. Hati memurnikan darah ini dari banyak ketidakmurnian-ketidakmurnian sebelum berjalan ke seluruh tubuh.
Kantong Empedu

Kantong empedu adalah suatu kantong penyimpanan untuk empedu yang lebih. Empedu yang dibuat di hati mengalir ke usus kecil via saluran-saluran empedu. Jika usus tidak memerlukannya, empedu mengalir kedalam kantong empedu dimana ia menunggu tanda dari usus bahwa ada makanan. Empedu melayani dua maksud utama. Pertama, ia membantu menyerap lemak-lemak dalam makanan dan kedua, ia membawa limbah dari hati yang tidak dapat melewati ginjal-ginjal.

bilangan pecahan

A. BENTUK ALJABAR DAN UNSUR-USUR NYA
Perhatikan ilustrasi berikut:
Banyak boneka Rika 5 lebihnya dari boneka Desy. Jika banyak boneka Desy dinyatakan dengan x maka banyak boneka Rika dinyatakan dengan x + 5. Jika boneka Desy sebanyak 4 buah maka boneka Rika sebanyak 9 buah. Bentuk seperti (x + 5) disebut bentuk aljabar.

Bentuk aljabar adalah suatu bentuk matematika yang dalam penyajiannya memuat huruf-huruf untuk mewakili bilangan yang belum diketahui. Bentuk aljabar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal yang tidak diketahui seperti banyaknya bahan bakar minyak yang dibutuhkan sebuah bis dalam tiap minggu, jarak yang ditempuh dalam waktu tertentu, atau banyaknya makanan ternak yang dibutuhkan dalam 3 hari, dapat dicari dengan menggunakan aljabar.

Contoh bentuk aljabar yang lain seperti 2x, –3p, 4y + 5, 2x2 – 3x + 7, (x + 1)(x – 5), dan –5x(x – 1)(2x + 3). Huruf-huruf x, p, dan y pada bentuk aljabar tersebut disebut variabel. Selanjutnya, pada suatu bentuk aljabar terdapat unsur-unsur aljabar, meliputi variabel, konstanta, faktor, suku sejenis, dan suku tak sejenis.

Agar kalian lebih jelas mengenai unsur-unsur pada bentuk aljabar, pelajarilah uraian berikut:

1. Variabel, Konstanta, dan Faktor
Perhatikan bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Pada bentuk aljabar tersebut, huruf x dan y disebut variabel. Variabel adalah lambang pengganti suatu bilangan yang belum diketahui nilainya dengan jelas. Variabel disebut juga peubah. Variabel biasanya dilambangkan dengan huruf kecil a, b, c, ..., z.

Adapun bilangan 9 pada bentuk aljabar di atas disebut konstanta. Konstanta adalah suku dari suatu bentuk aljabar yang berupa bilangan dan tidak memuat variabel. Jika suatu bilangan a dapat diubah menjadi a = p X q dengan a, p, q bilangan bulat, maka p dan q disebut faktor-faktor dari a.

Pada bentuk aljabar di atas, 5x dapat diuraikan sebagai 5x = 5 X x atau 5x = 1 X 5x. Jadi, faktor-faktor dari 5x adalah 1, 5, x, dan 5x. Adapun yang dimaksud koefisien adalah faktor konstanta dari suatu suku pada bentuk aljabar. Perhatikan koefisien masing-masing suku pada bentuk aljabar 5x + 3y + 8x – 6y + 9. Koefisien pada suku 5x adalah 5, pada suku 3y adalah 3, pada suku 8x adalah 8, dan pada suku –6y adalah –6.

2. Suku Sejenis dan Suku Tak Sejenis
a) Suku adalah variabel beserta koefisiennya atau konstanta pada bentuk aljabar yang dipisahkan oleh operasi jumlah atau selisih.

Suku-suku sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang sama. Contoh: 5x dan –2x, 3a2 dan a2, y dan 4y, ...

Suku tak sejenis adalah suku yang memiliki variabel dan pangkat dari masing-masing variabel yang tidak sama. Contoh: 2x dan –3x2, –y dan –x3, 5x dan –2y, ...

b) Suku satu adalah bentuk aljabar yang tidak dihubungkan oleh operasi jumlah atau selisih. Contoh: 3x, 2a2, –4xy, ...

c) Suku dua adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh satu operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x + 3, a2 – 4, 3x2 – 4x, ...

d) Suku tiga adalah bentuk aljabar yang dihubungkan oleh dua operasi jumlah atau selisih. Contoh: 2x2 – x + 1, 3x + y – xy, ...

Bentuk aljabar yang mempunyai lebih dari dua suku disebut suku banyak.

B. OPERASI HITUNG PADA BENTUK ALJABAR

1. Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Aljabar
Pada bentuk aljabar, operasi penjumlahan dan pengurangan hanya dapat dilakukan pada suku-suku yang sejenis. Jumlahkan atau kurangkan koefisien pada suku-suku yang sejenis.

2. Perkalian
Perlu kalian ingat kembali bahwa pada perkalian bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan, yaitu a X (b + c) = (a X b) + (a X c) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan, yaitu a X (b – c) = (a X b) – (a X c), untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c. Sifat ini juga berlaku pada perkalian bentuk aljabar.

3. Perpangkatan
Coba kalian ingat kembali operasi perpangkatan pada bilangan bulat. Operasi perpangkatan diartikan sebagai perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan bentuk aljabar. Pada perpangkatan bentuk aljabar suku dua, koefisien tiap suku ditentukan menurut segitiga Pascal. Misalkan kita akan menentukan pola koefisien pada penjabaran bentuk aljabar suku dua (a + b)n, dengan n bilangan asli.
Perhatikan uraian berikut:
Contoh Perpangkatan Aljabar
Gambar Segitiga Pascal
Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.

4. Pembagian

Hasil bagi dua bentuk aljabar dapat kalian peroleh dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.

5. Substitusi pada Bentuk Aljabar

Nilai suatu bentuk aljabar dapat ditentukan dengan cara menyubstitusikan sebarang bilangan pada variabel-variabel bentuk aljabar tersebut.

6. Menentukan KPK dan FPB Bentuk Aljabar
Coba kalian ingat kembali cara menentukan KPK dan FPB dari dua atau lebih bilangan bulat. Hal itu juga berlaku pada bentuk aljabar. Untuk menentukan KPK dan FPB dari bentuk aljabar dapat dilakukan dengan menyatakan bentuk-bentuk aljabar tersebut menjadi perkalian faktor-faktor primanya. Perhatikan contoh berikut:
Contoh FPB dan KPK Aljabar

C. PECAHAN BENTUK ALJABAR

Di bagian depan kalian telah mempelajari mengenai bentuk aljabar beserta operasi hitungnya. Pada bagian ini kalian akan mempelajari tentang pecahan bentuk aljabar, yaitu pecahan yang pembilang, atau penyebut, atau kedua-duanya memuat bentuk aljabar.

1. Menyederhanakan Pecahan Bentuk Aljabar

Suatu pecahan bentuk aljabar dikatakan paling sederhana apabila pembilang dan penyebutnya tidak mempunyai faktor persekutuan kecuali 1, dan penyebutnya tidak sama dengan nol. Untuk menyederhanakan pecahan bentuk aljabar dapat dilakukan dengan cara membagi pembilang dan penyebut pecahan tersebut dengan FPB dari keduanya.

2. Operasi Hitung Pecahan Aljabar dengan Penyebut Suku Tunggal
a. Penjumlahan dan pengurangan
Pada bab sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa hasil operasi penjumlahan dan pengurangan pada pecahan diperoleh dengan cara menyamakan penyebutnya, kemudian menjumlahkan atau mengurangkan pembilangnya. Kalian pasti juga masih ingat bahwa untuk menyamakan penyebut kedua pecahan, tentukan KPK dari penyebut-penyebutnya. Dengan cara yang sama, hal itu juga berlaku pada operasi penjumlahan dan pengurangan bentuk pecahan aljabar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Penjumlahan Pecahan Aljabar
b. Perkalian dan pembagian
Perkalian pecahan aljabar tidak jauh berbeda dengan perkalian bilangan pecahan. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Perkalian Pecahan Aljabar
c. Perpangkatan pecahan bentuk aljabar
Operasi perpangkatan merupakan perkalian berulang dengan bilangan yang sama. Hal ini juga berlaku pada perpangkatan pecahan bentuk aljabar. Perhatikan contoh berikut:
Contoh Perpangkatan Pecahan Aljabar

gerak tumbuhan

Materi Gerak pada Tumbuhan dan Hewan   2 comments

Materi Gerak pada Hewan Dan Tumbuhan
Setiap organisme mampu menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi rangsang tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau sebagian dari tubuh.
GERAK PADA TUMBUHAN
Jika pada hewan rangsang disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang plasma (PLASMODESMA) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut NOKTAH.
Gerak pada tumbuhan dibagi 3 golongan, yaitu :
1. Gerak HIGROSKOPIS yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air.
Misalnya:
- gerak membukanya kotak spora.
- pecahnya buah tanaman polong.
2. Gerak ESIONOM yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
a. TROPI (TROPISME) yaitu gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh arah rangsang. Tropisme positif jika mendekati rangsang dan tropisme negatif jika menjauhi. Bentuk tropisme antara lain
- fototropisme atau heliotropisme
- geotropi
- tigmotropi atau haptotropi Þ rangsang berupa sentuhan
- hidrotropi
b. TAKSIS yaitu gerak berpindah seluruh tubuh tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang. Seperti bentuk tropisme, terdapat taksis positif dan negatif. Beberapa bentuk taksis :
- fototaksis
- kemotaksis
c. NASTI yaitu gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi arah rangsang. Gerak ini disebabkan terjadinya perubahan tekanan turgor akibat pemberian rangsang. Beberapa bentuk nasti :
- Niktinasti Þ rangsang berupa gelap
- Seismonasti Þ rangsang sentuhan atau mekanik
- nasti kompleks Þ rangsang tidak hanya satu
Contoh : gerak membuka dan menutupnya sel-sel penutup stomata Þ rangsang berupa cahaya, suhu, air, dan zat kimia
3. Gerak ENDONOM yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang
menggerakkannya Þ gerak OTONOM, misalnya aliran plasma sel.



GERAK PADA VERTEBRATA

Alat gerak pada vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot.
Gerak adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.


TULANG
Menurut bahan pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.
Pembentukan tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL. Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi
- Tulang panjang (tulang pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
- Bagian ujung yang disebut EPIFISE.
- Bagian tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).
- Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
Sumsum Tulang ada dua jenis yaitu :
1. Sumsum tulang merah (MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
RANGKA
Tulang-tulang Vertebrata membentuk rangka dalam (ENDOSKELETON) yang berfungsi :
- Memberi bentuk tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Melindungi dan menegakkan tubuh.
- Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Tempat pembentukan sel-sel darah (HEMOPOIESIS).
Endoskeleton pada manusia (vertebrata) dibagai menjadi 2 yaitu
- Kerangka sumbu Þ tengkorak dan badan
- Kerangka apendiks Þ anggota gerak
1. Kranium (tengkorak),
Meliputi :
NEUROCRANIUM (tengkorak pelindung otak)
SPHLANCHNOCRANIUM (tengkorak pembentuk wajah)
2. Badan,
Meliputi :
COLLUMNA VERTEBRALIS (tulang belakang)
STERNUM (dada)
COSTAE (iga)
COXAE (Wang pinggul)
GELANG BAHU
3. Apendiks
Meliputi :
tungkai depan/anggota gerak atas – bersambungan dengan gelang bahu tungkai belakang/anggota gerak bawah – bersambungan dengan gelang pinggul.
PERSENDIAN adalah hubungan antar tulang (ARTIKULASI)
MEMBRAN SINOVIAL (selaput sendi) adalah :
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi.
ARTIKULASI terbagi atas 3 bentuk yaitu :
1. SINARTROSIS yaitu hubungan yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
- SINKONDROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago.
- SINFIBROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut.
2. AMFIARTROSIS yaitu hubungan yang memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas Þ hubungan antara tulang rusuk dan tulang belakang.
3. DIARTROSIS yaitu hubungan yang memungkinkan adanya gerakan yang cukup besar.
- SENDI PELURU (ENDARTROSIS) : ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke tulang lain yang berbentuk cekungan.
Þ gelang pinggul.
- SENDI ENGSEL (GYNGLUMUS) : ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan.
Þ siku, lutut.
- SENDI PUTAR (TROKOIDEA) : ujung rulang yang satu mengitari ujung rulang lain.
Þ sendi antara hasta dan pengumpil.
- SENDI PELANA (SELLARIS) : kedua ujung tulang membentuk seperti pelana.
Þ sendi pada tulang ibu jari dengan telapak tangan.
- SENDI OVOID/ELLIPS (ELLIPSOIDEA) : kedua ujung tulang berbentuk oval.
Þ pergelangan tangan.
OTOT (MUSCULUS)
Macam otot
1. Otot polos Þ gerakan tak disadari (INVOLUNTER)
2. Otot lurik = serat lintang Þ gerakan disadari (VOLUNTER)
3. Otot jantung = MIOKARDIUM Þ involunter
MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat oksigen.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
- TENDON Þ urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
- VENTRIKEL Þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- ORIGO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- INSERSIO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
- NORMOTROFI Þ otot yang besarnya normal.
- ATROFI Þ otot yang mengecil, lisut.
- HIPERTROFI Þ otot yang membesar.
- DISKUS INTERKALARIS Þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
KARAKTERISTIK OTOT

a. KONTRAKTIBILITAS Þ kemampuan untuk memendek
b. EKSTENSIBILITAS Þ kemampuan untuk memanjang
c. ELASTISITAS Þ kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang
KERJA OTOT
- TONUS Þ ketegangan akibat mengerutnya otot (kontraksi),
- TETANUS Þ ketegangan maksimum yang terus menerus,
- FLEKSI Þ membengkokkan > < EKSTENSI Þ meluruskan,
- ABDUKSI Þ menjauhi badan > < ADDUKSI Þ mendekati badan,
- DEPRESI Þ ke bawah > < ELEVASI Þ ke atas,
- SUPINASI Þ memutar telapak tangan menengadah > < PRONASI Þ menelungkup.
MEKANISME GERAKAN OTOT
- AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot.
- ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
- ATP – ADP – AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
Gambar 1 :
Keterangan : a. Otot, b. Serabut otot dengan intinya, c. Kumpulan serabut otot, d. Miofibril, e. Zona H dan Z dari miofibril, f. Aktin dan miosin, g. Otot berelaksasi dan berkontraksi.
- FASE ANAEROB (KONTRAKSI)
ATP Þ ADP + P + Energi
ADP Þ AMP + P + Energi
Kreatinfosfat Þ Kreatin + Fosfat + Energi
- FASE AEROB (pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN Þ LAKTASIDOGEN Þ GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA Þ CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat peleleh
O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang kelelahan akan terengah-engah
GANGGUAN PADA SISTEM GERAK
1. Gangguan pada rangka
- FRAKTURA Þ patah tulang
- DISLOKASI Þ pergeseran posisi sendi
- ANKILOSIS
- ARTRITIS Þ infeksi sendi
- Kelainan ruas tulang belakang Þ akibat kesalahan sikap duduk : SKOLIOSIS, LORDOSIS & KIFOSIS.
2. Gangguan pada otot - Kejang otot
- MIASTENIA GRAVIS
- Tetanus
3. Gangguan karena fisiologis - RAKITIS Þ kekurangan vitamin D ; kaki membentuk “X” atau “O”
- MIKROSEFALUS Þ kekurangan kapur
- OSTEOPOROSIS Þ kekurangan hormon kelamin

procedure texts

Selasa, 16 November 2010

postheadericon Procedure Text



Wow this my material about procedure text, I think Procedure Text is a text with direction to declare way make or do something based on steps and materials.

So you must know how to make procedure text... :)

LANGUANGE  FEATURES :
•    Use of Simple Present Tense
•    Imperative tense
•    Temporal conjunction : first,second,then ,next finally….
•    Use action verbs


The generic structures of procedure text are  :
    Goal/aim ( or title)
    Materials
(not required for all procedural texts)
    Steps (the actions that must be taken)


How To Make Burger
(aim/goal)
The materials :
•    2 slices of bread
•     humburger
•    margarine
•    mayonnaise
•    tomato sauce
•    vegetables

What to do (steps) :
1.    First,put the margarine on the pan and heat it.
2.    Second,put 2 slices of bread on the pan and heat it until well done.
3.    Next, to take 2 slices of bread on the pan, add humburger, and spread mayonnaise and tomato sauce.
4.    After that, add vegetables and close with slice of bread.
5.    Finally, serve it and the burger ready to eat.

sistem saraf pada manusia

Sistem Saraf pada Manusia



Sistem saraf tepi terdiri atas 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang. Dua belas pasang saraf otak akan menuju ke organ tubuh tertentu, misalnya hidung, mata, telinga, dan lidah. Adapun nama-nama saraf tersebut sebagai berikut.
NO
NAMA
FUNGSI
1
Saraf olfaktori
Pembau
2
Saraf optik
Penglihatan
3
Saraf akumulator
Penggerak bola mata
4
Saraf troklear
Penggerak bola mata
5
Saraf trigeminal
Penggerak otot mata dan penggerak rahang
6
Saraf abdusen
Penggerak bola mata
7
Saraf fasial
Sensasi dan gerakan otot wajah
8
Saraf auditori
Pendengaran
9
Saraf glosafaring
Sensasi dan penggerak lidah dan faring
10
Saraf vagus
Sensasi dan gerakan organ dalam
11
Saraf asesori spinal
Sensasi dan gerakan organ dalam
12
Saraf hipoglosal
Gerakan lidah

Sistem saraf terdiri atas sl-sel saraf (neuron). Pada umumnya sel saraf tersusun atas badan sel saraf dan serabut saraf. Serabut saraf terbebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu dendrit dan akson.

aljabar

Rumus Aljabar yang Kudu diingat

Matemri matematika memang selalu berkelanjutan. Seperti halnya rumus dasar aljabar yang akan sering digunakan dalam beberapa bab dalam materi SMA maupun SMP. Beberapa rumus tersebut adalah sebagai berikut:

Oke selamat memahami ya…
SUMBER DISINI

relasi himpunan

Relasi – Pada dua buah himpunan A dan B, relasi biner antara himpunan A dan B merupakan himpunan bagian dari AxB yang dinotasikan dengan aRb dengan anggota (a,b) dimana a merupakan elemen himpunan A, b merupakan elemen himpunan B, serta a dan b dihubungkan dengan relasi R. Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (kodomain) dari R.Sebagai contoh dapat dilihat sebagai berikut.
himpunan A={sapi,katak,ayam}
himpunan B={baju,celana,sepatu,topi}
AxB adalah keseluruhan relasi yang mungkin dari himpunan A ke himpunan B yang dijabarkan sebagai berikut.
AxB={(sapi,baju),(sapi,celana),(sapi,sepatu),(sapi,topi),(katak,baju),……,(ayam,topi)}
Pada AxB setiap elemen himpunan A harus direlasikan dengan setiap elemen himpunan B. Sebuah himpunan relasi antara A dan B merupakan himpunan yang berisi elemen-elemen dari AxB atau bisa dikatakan aRb merupakan himpunan bagian dari AxB. Salah satu contoh relasi antara A dan B adalah sebagai berikut.
R={(katak,baju),(ayam,celana),(sapi,sepatu),(ayam,topi)}
Dalam himpunan relasi setiap elemennya tidak harus berurutan baik berdasarkan domain maupun kodomainnya, namun dalam satu elemen, posisi domain selalu di depan dan posisi kodomain selalu dibelakang. Misal sebagai berikut.
{(a,1),(b,4)}={(b,4),(a,1)} namun (c,3) ≠ (3,c)
Representasi Relasi
Dikenal beberapa bentuk representasi dari sebuah himpunan relasi diantaranya adalah sebagai berikut.
relasi1Diagram Panah – merepresentasikan himpunan asal sebagai sebuah kurva tertutup di sebelah kiri dan daerah hasil sebagai kurva terbuka di sebelah kanan. Elemen-elemen di setiap himpunan direpresentasikan dengan titik yang memiliki label sesuai nama elemen tersebut. Relasi yang terjadi digambarkan sebagai garis yang menghubungkan titik-titik elemen di himpunan sebelah kiri ke elemen di himpunan sebelah kanan. Garis ini dapat memiliki arah maupun tidak. Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar disamping.
Tabel – merepresentasikan himpunan daerah asal atau domain sebagai indeks baris dari suatu tabel dan daerah hasil atau kodomain sebagai indeks kolom dari tabel tersebut. Ada dan tidaknya relasi dinyatakan dalam isi dari sel-sel yang ada pada tabel tersebut. Sebagai pembeda ada dan tidaknya relasi dapat digunakan angka 1 dan 0 atau menggunakan tanda cek √ dan kosong. Sebagai contoh dapat dilihat pada tabel berikut.
indeks baju celana sepatu topi
sapi

katak

ayam


Matriks – merepresentasikan relasi mirip dengan tabel, hanya saja matriks dikemas diantara dua tanda kurung dan elemen-elemennya berupa angka 0 dan 1 seperti ditunjukkan pada matriks berikut.
relasi2
Graph – merupakan representasi terakhir dari sebuah relasi. Graph digunakan untuk menggambarkan relasi dari dua himpunan yang elemen-elemennya sama atau bisa juga dikatakan graph merepresentasikan relasi elemen-elemen suatu himpunan dengan himpunan itu sendiri, bisa pada elemen yang sama atau elemen yang berbeda di himpunan tersebut. Misal sebuah himpunan X = {A,B,C,D,E,F} terdapat suatu relasi R = {(A,B),(B,E),(C,F)(D,E),(D,F)} maka dapat digambarkan sebagai berikut.
relasi3